The Mask

Kamis, 26 Maret 2015

Iwan Fals Sugali

Sua.. sua.. suara berita
Tertulis dalam koran
Tentang seorang lelaki
Yang sering keluar masuk bui
Jadi buronan polisi
Dar.. der .. dor
Suara senapan
Sugali anggap petasan

Tiada rasa ketakutan
Punya ilmu kebal senapan
Semakin lupa daratan

Lihat sugali menari dilokasi WTS kelas teri
Asyik lembur sampai pagi
Usai garong hambur uang peduli setan

Dig...did...dug
Dig...did..dug
Dig...did..dug
Dig..did..dug
Ramai gunjing tentang dirimu
Yang tak juga hinggap rasa jemu
Suram hari depanmu

Rasa was was mata beringas
Menunggu datang peluru yang panas
Diwaktu hari yang naaas
Oo..Bisik jangkrik ditengah malam
Tenggelam dalam dalam suara letusan
Kata berita dimana mana tentang sugali
Tak tenang lagi dan lagi sembunyi
Terbirit birit

Lihat sugali menari dilokasi WTS kelas teri
Asyik joget sampai levet
Genit gitik cewek binal paling busyett

Rabu, 25 Maret 2015

Iwan Fals Pesawat Tempur

Waktu kau lewat
Aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan
Tentang dirimu

Seperti kemarin
Kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja
Bagai pesawat tempur

Hei kau yang manis
Singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona
Sebentar saja hanya sebentar

Rayuan mautku
Tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung
Engkau mengelak

Kalau saja aku bukanlah penganggur
Sudah ku pacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja iya
Iya lebih baik dari pada kau menangis

Reff :
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang

Kembali Reff

Oh ya andaikata
Dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang
Yang banyak makan biaya

Oh oh ya andaikata
Dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah
Bukan cuma tersenyum

Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum
Bersinggahlah sayang pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku

Kembali Reff


lirik lagu iwan fals sugali

Iwan Fals Belum Ada Judul

Pernah kita sama sama  susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah

Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati

Iwan Fals Gali Gongli

Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino

Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang

Gali gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya

Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan

Selasa, 24 Maret 2015

Iwan Fals Sebelum Kau Bosan

Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah

Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah

Pergilah kau pergi
Dan janganlah kembali
Bila itu kau ingin
Kumohon jangan katakan pergi

Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik
Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku
Teruslah berdusta sampai engkau muak
Berjanjilah

Iwan Fals Kupaksa Untuk Melangkah

Kulangkahkan kakiku yang rapuh
Tinggalkan sepi kota asalku

Saat pagi buta
Sandang gitar usang
Kucoba menantang
Keras kehidupan

Datangi rumah rumah tak jemu
Petik tali tali senar gitarku

Dari tenda ke tenda
Warung yang terbuka
Lantang nyanyikan lagu
Oh memang kerjaku

Tak pasti jalur jalan hidup
Ku tunggu putaran roda nasib
Kucoba paksakan untuk melangkah

Sementara
Kerikil kerikil tajam menghadang
Langkahku

Senin, 23 Maret 2015

Iwan Fals Lonteku

Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lariku dalam dekapanmu
Kau usap luka disekujur tubuh ini
Sembunyilah sembunyi ucapmu

Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku

Lonteku terima kasih
Atas pertolonganmu dimalam itu
Lonteku dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok

Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat erat kita melangkah

Iwan Fals Selamat Tidur Sayang

Sayang selamat malam
Sayang selamat tidur
Sayang mimpi indah
Tentang kau dan aku

Panggil namaku sebelum tidur
Agar ku hadir dalam mimpimu
Kita kan terbang diatas awan
Berdua selalu berdua

Iwan Fals Libur Kecil Kaum Kusam

Nikmat kau hisap asap tembakau
Dibangku rumah kontrakan
Sore selesai kerja sehari
Tunggu istri berdandan
Janji pergi berkencan

Tak kalah dengan orang gedean
Dalam rasakan senang
Walau lembaran gaji sebulan
Hanya cukup untuk kakus
Soal rekreasi sih harus

Setianya anak istri
Menantikan bahagia
Sehari bagaikan sang raja

Selesai anak istriku berdandan
Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci
Tentu tak sabar mereka pergi
Stop bis kota dengan pasti

Libur kecil kaum kusam
Yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun

Tuhan rangkullah
Jangan kau tinggalkan
Waktu ... mereka
Pergilah derita ini hari

Berilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
Limpahkan senang paling indah
Agar luka tak nyeri
Agar duka tak menari

Iwan Fals Yang Tersendiri

Terhempas ku terjaga dari lingkar mimpi pada titik sepi
Suaramu terngiang menembus khayalku yang juga tentangmu
Dan ku akui tanpa kemunafikan ku cinta kau
Bahwasanya keangkuhanku bersumpah ku cinta kau

Bayangmu menghantui setiap gerakku dan kemaunanku
Dahagaku akanmu matikan emosi juga ambisiku
Dan ku akui tanpa kemunafikan ku cinta kau
Bahwasanya keangkuhanku bersumpah ku cinta kau

Bayangmu menghantuiku setiap gerakku dan kemauanku
Dahagaku akanmu matikan emosi juga ambisiku
Dan ku akui tanpa kemunafikan ku cinta kau
Bahwasanya keangkuhanku bersumpah ku cinta kau

Dan ku akui tanpa kemunafikan ku cinta kau
Bahwasanya keangkuhan bersumpah ku cinta kau

Sabtu, 21 Maret 2015

Iwan Fals Sarjana Muda

Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh di pundaknya
Disela bibir tampak mengering
Terselip sebatang rumput liar

Jelas menatap awan berarah
Wajah murung semakin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan

Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu

Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Didepan halaman sebuah jawatan

Terjenuh lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang diharapkan
Terngiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang didambakan

Tak peduli berusaha lagi
Namun kata sama kau dapatkan
Jelas menatap awan berarah
Wajah murung semakin terlihat

Engkau sarjana muda
Resah tak dapat kerja
Tak berguna ijazahmu

Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia sia semuanya

Setengah putus asa dia berucap maaf ibu

Iwan Fals Satu satu

Satu - satu daun berguguran
Jatuh ke bumi dimakan usia
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda

Satu - satu tunas muda bersemi
Mengisi hidup gantikan yang tua
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda

Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun - daun berguguran
Tunas - tunas muda bersemi

Satu - satu daun jatuh kebumi
Satu - satu tunas muda bersemi
Tak guna menangis tak guna tertawa
Redalah reda

Waktu terus bergulir
Kita akan pergi dan ditinggal pergi
Redalah tangis redalah tawa
Tunas - tunas muda bersemi

Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun - daun berguguran
Tunas tunas muda bersemi

Jumat, 20 Maret 2015

Iwan Fals Raya

Dua dua januari dua ribu tiga
Raya rambu rabbani anak yang ketiga
Dua dua januari anak nomor tiga
Tanggal dan bulan sakti janjian kita

Entah kenapa januari jadi cerita
Mas Galang dan mbak Cikal lahir januari juga
Padahal papa mama mu virgo dan libra
Yang jelas itu rezeki keluarga kita

Raya rambu rabbani anak yang ketiga
Lahir di desa sepi yang menjadi kota

Gemuruh doa - doa menjaga dirimu
Bersyukurlah selalu jangan sampai lupa
Tak terasa sudah tahun - tahun berlalu
Tumbulah tumbuh menjadi yang kau mau
Janganlah sombong jangan jadi penipu
Bergemira selalu tolong orang yang tak mampu

Raya rayalah hati
Pikiran juga badan
Raya rambu rabbani, anak desa
Yang memikul beban dengan riang
Lihatlah ia sedang menyapa dunia

Dua dua januari rayalah rabbani
Rambu rambu dunia juga surgawi
Kau datang tak terduga menjadi tenaga
Di hidup sementara yang penuh makna

Jangan sesali semua yang sudah terjadi
Suka dan duka tergantung engkau sendiri
Waspadalah selalu dalam menjalani
Tetap gagah berdiri lewati badai sendiri

Iwan Fals Kemesraan

Suatu hari dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar terbang bermain diderunya air
Suara alam ini hangatkan jiwa kita

Sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati membawa erat bersatu
getar seluruh jiwa tercurah saat ini

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin ku kenang selalu
Hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai jiwaku tentram bersamamu

Sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati membara era bersatu
Getar seluruh jiwa tercurah saat itu

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin kukenang selalu
Hatiku damai jiwaku tentram di sampingmu
Hatiku damai jiwaku tentram bersamamu

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin kukenang selalu
Hatiku damai jiwaku tentram di sampingmu
Hatiku damai jiwaku tentra bersamamu

Iwan Fals Tikus - Tikus Kantor

Kisah usang tikus - tikus kantor
Yang suka berenang disungai yang kotor
Kisah usang tikus - tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi

Dibalik meja teman sekerja
Didalam lemari dari baja

Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi

Tikus - tikus tak kenal kenyang
Rakus - rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang

Kucing - kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang men teror
Cerdik licik tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing
Pura - pura mendelik

Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar

Kamis, 19 Maret 2015

Iwan Fals Entah

Entah mengapa aku tak berdaya
Waktu kau bisikan jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana ada getar terasa
Waktu kau katakan ku butuh dekat denganmu

Seperti biasa aku diam tak bicara
Hanya waktu pandangi bibir tipismu yang menari
Seperti biasa aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini
Entah esok hari, entah lusa nanti, entah

Seperti biasa aku diam tak bicara
Hanya  waktu pandangi bibir tipismu yang menari
Seperti biasa aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini
Entah esok hari, entah lusa nanti ,entah

Sungguh mati perempuanku
Aku tak mampu beri kasih sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati perempuanku
Buang saja angan angan itu lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita rasalah rasalah
Apa yang terasa, apa yang terasa, apa yang terasa .

Iwan Fals Doa Pengobral Dosa

Didekat sudut gerbong
Yang tak terpakai
Perempuan bermake up tebal
Dengan rorok ditangan
Menunggu tamunya datang

Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal
Dan segumpal harapan
Kapankah datang
Tuan berkantong tebal

Habis berbatang batang
Tuan belum datang
Dalam hati
Resah menjerit bimbang
Apakah esok hari
Anak anaku dapat makan
OH tuhan beri
Setetes Rezeki

Dalam hati yang bimbang berdoa
Beri terang jalan anak hamba

Kabulkanlah Tuhan

Rabu, 18 Maret 2015

Lirik Lagu Iwan Fals Galang Rambu Anarki

Iwan Fals - Galang Rambu Anarki


Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah 
Terompet tahun baru menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai 
Bbm membumbung tinggi

Reff:
Maafkan kedua orang tuamu
Kalau, tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli ,orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi

Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras ,janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami dinadimu

Lirik lagu Bongkar | iwan fals

Iwan Fals - Bongkar


Kalau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
bagi mereka yang diperkuda jabatan

o,o,ya,o..ya bongkar
o,o,ya,o...ya bongkar

Sabar, sabar, sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus kejalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

o,o,ya,o..ya bongkar 4X

Penindasan serta kesewenang -  wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan
Hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

Dijalanan kami sandarkan cita - cita
sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
orang tua pandanglah kami sebagai manusia
kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

Selasa, 17 Maret 2015

Iwan Fals Bento

Namaku bento ,rumah real estate
Mobilku banyak harta melimpah
Orang memanggilku bos eksekutif
Tokoh papan atas ,atas segalanya ,asik !

Wajahku ganteng, banyak simpanan
Sekali lirik, oh bisa jalan
Bisnisku menjagal ,jagal apa saja yang penting aku senang, aku menang
Persetan orang susah, karena aku
Yang penting asik ,sekali lagi ,asik !

Obral soal moral ,omong keadilan, sarapan pagiku
Aksi tipu - tipu, lobi dan upeti, woo jagonya
Maling kelas teri, Bandit kelas coro, itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku sebut 3 kali namaku
Bento bento bento ..asikk..